Puri Taman Saraswati berada di komplek Candi Ceto, terletak di dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi. Taman ini merupakan salah satu obyek wisata di wilayah Kabupaten Karanganyar yang tergolong baru. Diresmikan tahun 2007 oleh Bupati Karanganyar dan bupati Gianyar Bali sebagai bentuk kerjasama antar daerah, dimana menurut hikayatnya ternyata penduduk desa Gumeng dan Gianyar memiliki garis leluhur yang sama, terutama bagi masyarakat asli yang beragama Hindu Bali. Puri Taman Saraswati berfungsi sebagai tempat pemujaan keagamaan bagi Umat Hindu sekaligus sebagai obyek wisata, karena terletak di daerah hutan lereng utara Gunung Lawu yang sangat indah, dengan ketinggian 1.470 m di atas permukaan air laut. Titik fokus obyek wisata ini beupa keindahan Patung Dewi Saraswati, yang sengaja didatangkan langsung dari Gianyar Bali. Menurut kepercayaan umat Hindu, Dewi Saraswati adalah dewi yang berparas cantik, dengan perilaku yang lemah lembut, mengenakan busana nan indah, bersinggasana di atas Padma, kelopak bunga teratai yang diusung oleh sepasang angsa.
Dewi Saraswati digambarkan bertangan 4 (empat), yang artinya meski ia seorang putri (wanita), namun dengan pengetahuannya yang berbudi luhur mampu mengemban 4 ilmu yang digambarkan dalam 4 alat yang dipegangnya, yaitu: Wina, Aksamala, Damaru dan Pustaka, yang artinya: Wina adalah simbol kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut dan mulia, yang merupakan sifat dari ilmu pengetahuan, Damaru adalah simbol seni dan budaya yang agung, Aksamala adalah simbol dari kekekalan dan tak terbatasnya ilmu pengetahuan, sedang Pustaka sendiri adalah simbol ilmu pengetahuan. Perayaan untuk memperingati keagungan Dewi Saraswati atau biasa disebut sebagai Hari Saraswati dilaksanakan setiap 210 hari atau 6 bulan sekali… yaitu salah satu hari raya umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa), dalam kekuatannya menciptakan ilmu pengetahuan dan ilmu kesucian.
Puri Taman Saraswati berada di komplek Candi Ceto, terletak di dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi. Taman ini merupakan salah satu obyek wisata di wilayah Kabupaten Karanganyar yang tergolong baru. Diresmikan tahun 2007 oleh Bupati Karanganyar dan bupati Gianyar Bali sebagai bentuk kerjasama antar daerah, dimana menurut hikayatnya ternyata penduduk desa Gumeng dan Gianyar memiliki garis leluhur yang sama, terutama bagi masyarakat asli yang beragama Hindu Bali. Puri Taman Saraswati berfungsi sebagai tempat pemujaan keagamaan bagi Umat Hindu sekaligus sebagai obyek wisata, karena terletak di daerah hutan lereng utara Gunung Lawu yang sangat indah, dengan ketinggian 1.470 m di atas permukaan air laut. Titik fokus obyek wisata ini beupa keindahan Patung Dewi Saraswati, yang sengaja didatangkan langsung dari Gianyar Bali. Menurut kepercayaan umat Hindu, Dewi Saraswati adalah dewi yang berparas cantik, dengan perilaku yang lemah lembut, mengenakan busana nan indah, bersinggasana di atas Padma, kelopak bunga teratai yang diusung oleh sepasang angsa.
Dewi Saraswati digambarkan bertangan 4 (empat), yang artinya meski ia seorang putri (wanita), namun dengan pengetahuannya yang berbudi luhur mampu mengemban 4 ilmu yang digambarkan dalam 4 alat yang dipegangnya, yaitu: Wina, Aksamala, Damaru dan Pustaka, yang artinya: Wina adalah simbol kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut dan mulia, yang merupakan sifat dari ilmu pengetahuan, Damaru adalah simbol seni dan budaya yang agung, Aksamala adalah simbol dari kekekalan dan tak terbatasnya ilmu pengetahuan, sedang Pustaka sendiri adalah simbol ilmu pengetahuan. Perayaan untuk memperingati keagungan Dewi Saraswati atau biasa disebut sebagai Hari Saraswati dilaksanakan setiap 210 hari atau 6 bulan sekali… yaitu salah satu hari raya umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa), dalam kekuatannya menciptakan ilmu pengetahuan dan ilmu kesucian.
0 komentar:
Post a Comment